Soro-Lambu. Pemdes Soro dengan Front Pemuda dan Rakyat Soro Menggugat Lakukan Audience di Aula Kantor Desa Soro. Kamis, 04/06/2020
Menjawab isu.! Kades Soro
Abd. Hadi Abdollah mendengar isu bahwa dirinya menyelewengkan uang Bansos Covid-19 sebesar Rp. 10.500.000 dan
hal ini tidak benar. Pengakuannya Kades Soro. Benar uang itu saya pegang
tapi bukan untuk diselewengkan dan tidak satu sen pun saya selewengkan. Kades
Soro meminta kepada siapapun oknum yang sudah menyebarkan informasi bohong ini,
agar mengembalikan nama baik saya. Tegasnya
Kemudian atas nama Front Pemuda dan Rakyat Soro Menggugat, meminta Tim Relawan Covid-19 agar ada kerja sama dan
saling koordinasi terkait kegiatan penangan Covid-19. Basrin, S.Kom selaku
Ketua BPD menuturkan. Dalam hal penanganan Covid-19 ini memang tidak ada surat
tertentu untuk membahas bersama penanganan Covid-19, karena kita sudah termasuk
Tim Relawan Covid-19 Desa Soro dan mengajak bekerjasama menangani penyebaran Covid-19.
Kades Soro Abd. Hadi Abdollah juga
menjelaskan kenapa undangan resmi dari setiap pertemuan tidak dikeluarkan oleh
Pemdes. Untuk undangan
pertemuan hanya lewat via telepon maupun SMS. Alasannya karena tidak diperbolehkan
berkumpul sesuai intruksi dari Pemerintah. Kalaupun ada pertemuan, itu pertemuan
yang sangat mendesak dan sangat perlu diklarifikasi secepatnya.
Front Pemuda dan Rakyat Soro Menggugat, juga meminta kepada Pemdes Soro agar Data
Bansos harus transparan dan semua transparansi sudah dilakukan oleh Pemdes Soro. Kemudian Irfan,
S.PdI membahas penyaluran BLT-DD. Dijelaskannya prosedur agar BLT-DD bisa
ditambah seperti yang dilakukan oleh Pemdes Parangina. Takjudin selaku Ketua RT
06 meminta tambahan penerima BLT-DD kepada Pemdes Soro, hal yang sama juga
diutarak Front Pemuda dan Rakyat Soro Menggugat.
Sekretaris
Desa Soro Khairul Anas, S.Sos menanggapi tentang pengajuan tambahan BLT-DD
sesuai pagu anggaran penanganan Covid-19. Tidak ada anggaran dari Pemerintah daerah untuk
penambahan BLT-DD, semua uang untuk BLT-DD bersumber dari anggaran Dana Desa.
Hampir 300 Juta anggaran Dana Desa Soro digunakan untuk penanganan Covid-19,
yang diprioritaskan adalah penanganan wabah virus Corona dan Bansos berupa
BLT-DD. Jika dilakukan penambahan untuk BLT-DD lagi, maka kegiatan Penanganan
Covid lainnya tidak bisa diselenggarakan karena anggaran nol. Terangnya
Sulaiman,
S.Pd selakukan Operator Sistim Informasi Desa Soro mengajukan beberapa
pertanyaan kepada forum. Jika semua anggaran penanganan Covid-19 difokuskan pada
Bansos BLT-DD, Lantas bagaimana tanggapan forum tentang penanganan Covid selanjutnya. Siapa yang bertanggung jawab jika besok lusa virus Corona semakin bertambah,
mengingat anggaran dialihkan semua ke Bansos BLT-DD.?
Dengan pertanyaan ini Pemdes Soro tidak berani mengambil resiko, Virus Corona juga tidak diketahui kapan berlalunya, sementara anggaran diambil dari mana. Jawab Kades Soro
Setelah
dilakukan pertimbangan dalam forum, melahirkan kesepakatan:
1. Memperbaiki koordinasi dan komunikasi antara Tim Relawan Covid-19 Desa Soro yang melibatkan banyak orang
2. Membuat dan memasang Papan
Informasi Bansos pada rumah penerima Bansos/Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
3. Meminimalisir anggaran penanganan Bansos Covid-19
yang tidak terlalu penting
4. Pembagian BLT-DD tetap dibagi
oleh masing-masing Ketua RT setelah serah terima dari Pemdes Soro dan data penyaluran
kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) harus transparan