HIMBAUAN UNTUK PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 DI DESA SORO

PANTAI LARITI DITUTUP SAMPAI WAKTU YANG BELUM DITENTUKAN. JAGA JARAK, PAKAI MASKER JIKA KELUAR RUMAH, CUCI TANGAN DAN JANGAN PANIK. TERIMA KASIH...

SID-SORO

PRISON COFFEE | KEDAI KOPI DIGEMARI PEMUDA



Soro-Lambu. Kedai Kopi merupakan tempat berkumpul dan bersantai sambil minum kopi. Salah satu kedai kopi yang berada di Desa Soro Kecamatan Lambu yaitu Kedai Kopi “PRISON COFFEE”. Dalam beberapa bulan terakhir Kedai Kopi atau Prison Coffee sangat digemari oleh anak muda, remaja dan yang tua juga sangat diperbolehkan. Selain menyediahkan Kopi, Prison Coffee menyediahkan Wifi Gratis. Dengan santai menyeduh kopi sambil Online. Prison Coffee dibuka mulai pagi sampai malam hari. Jum'at, 26/02/2021


Kedai Kopi atau Prison Coffee milik salah seorang pemuda kreatif Desa Soro ADEN TEGUH PUTRA. Prison Coffee berlokasi di Depan Jalan Raya Dusun Oi Wontu RT. 013 RW. 006 Desa Soro Kecamatan Lambu Kabupaten Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat.

Prison Coffee dapat dikatakan metamorfosa dan modernisasi dari Kedai Kopi. Meskipun sederhana, Kedai Kopi Prison Coffee menyajikan produk berkualitas standar sebagaimana warung kopi. Dengan kreativitas tertentu, Kedai Kopi Prison Coffee berkualitas dan khas dapat dibuat dengan konsep unik meskipun tidak menggunakan alat yang mahal dan cara seduh masih manual.

 

>>>Coretan Singkat Tentang Kopi:

Saat ini, Indonesia merupakan produsen dan juga sekaligus konsumen penting komoditas kopi. Sebagai produsen, Indonesia menempati urutan keempat setelah Brasil, Vietnam dan Kolombia. Sebagai konsumen berada dalam urutan ketujuh (International Coffee Organization (ICO), 2017). Bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, minum kopi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari terutama bagi orang-orang tua dan sekarang juga anak-anak muda dan remaja.

Beberapa daerah di Indonesia memiliki potensi untuk pengembangan kopi. Saat ini, terdapat 17 kopi Indonesia yang telah terdaftar sebagai Indikasi Geografis (IG), yaitu:

  1. Kopi Arabika Gayo
  2. Kopi Arabika Sumatera Simalungun
  3. Kopi Robusta Lampung
  4. Kopi Arabika Java Preanger
  5. Kopi Arabika Java Sindoro-Sumbing
  6. Kopi Arabika Ijen Raung
  7. Kopi Arabika Kintamani
  8. Kopi Arabika Enrekang Kalosi
  9. Kopi Robusta Empat Lawang
  10. Kopi Robusta Pinogu Gorontalo
  11. Kopi Arabika Mandailing
  12. Kopi Arabika Toraja
  13. Kopi Arabika Flores Bajawa
  14. Kopi Leberika Tungkal Jambi
  15. Kopi Robusta Semendo
  16. Kopi Liberika Rangsang Meranti
  17. Kopi Arabika Sumatera Koerintji

 

Editor: Sulaiman, S.Pd

0 comments:


Desa Soro Desa-Desa Melayu Kec Lambu Kab Bima Dari Atas Awan



Sejarah Desa Soro tidak dapat dipisahkan dengan sejarah peradaban masuknya islam di Bima ketika itu, tepatnya pada abad ke 15 yang lalu seorang Syeh Muhammad Bin abdullah yang didampingi oleh 44 orang pengikutnya, beliau dating membawa islam dari Bugis Makasar memasuki selat sape menuju arah selatan dan berpedoman pada titik cahaya diufuk timur semenanjung Nanga Nur yang sekarang di sebut Naga Nuri.


Dokumentasi Video:

Vidio dibuat oleh Ahmad Ince Imran dalam rangka Street Traveller Pribadi pada Tanggal 17 September 2020 dan direpost oleh Tim Mbojo Inside di Youtube Chanelnya.


Masyarakat saat itu sangat gelisah mendengar bahwa ada orang datang membawa agama baru yaitu agama islam, bagi mereka yang hendak memeluk agama islam diharuskan potong kepala dan potong ekor, yang sesungguhnya bermaksud untuk memotong rambut dan dihitan (Sunat). Masyarakat pada saat itu enggan masuk islam, bahkan melarikan diri dan bersembunyi di so mbani disebelah utara makam syeh Nurul Mubin (Rade ama Bibu) dan sekarang lebih dikenal dengan so hidirasa. Selanjutnya Syeh Muhammad Bin Abdollah merasa kebingungan dan pulang kembali kedaerah Bugis Makasar menjemput empat orang Syeh yaitu Syeh Umar, Syeh Banta, Syeh Ali dan Syeh Sarau dengan dua orang laki dan dua orang perempuan dengan berpakaian adat pengantin Aceh Melayu untuk bermain menghibur masyarakat (Mpaa Tari Lenggo) yang diiringi pula Sila dan Gantau.


Ditengah-tengan masyarakat, dua orang laki dan dua orang perempuan yang berpakaian pengantin diusung dangan sarangge dan karena melihat orang yang diusung yang diadakan para datuk-datuk tersebut masyarakat merasa terhibur maka perlahan-lahan mau masuk islam dengan melalui tahapan-tahapan yaitu melakukan mandi dan potong rambut, mengucapkan dua kalimat syahadat dan disunat, maka berkembanglah islam di kampong tersebut. Berkaitan dengan kehadiran Syeh Surau tersebut maka tersebutlah nama Desa Soro, sesungguhnya dari budaya dan adat istiadat yang dibwa oleh yang bersangkutan maka menyatulah masyarakat Desa Soro dengan bahasa yang sama yang dibawah dari aceh, dengan peradaban dan bahasa yang menguasai masyrakat Desa Soro sejak abad XIII Masehi, maka saat itu budaya dan peradaban tersebut masih melekat di Desa Soro. Teriring dengan berjalannya waktu berkembang pulalah ilmu-ilmu agama yang diajarkan oleh para mubalik dan para pendatang dari minangkabau dan berkembang pula peradaban suku yang disebut dengan Ama dan Ina (Bapak dan Ibu).


Pada jaman pemerintahan Desa Soro, dengan beberapa kali pergantian Kepala Desa sehingga sampai pada Kepala Desa yang sekarang ini. Dan sebelum terjadi pemekaran desa bahwa desa melayu adalah hanya merupakan sebuah dusun yang terletak dibagian barat jalan raya yaitu Dusun Melayu dan disebelah kiri jalan raya dinamai Dusun Soro.


Dengan lahirnya undang-undang Nomor 22 tahun 1999 yang mengamanatkan tentang otonomi daerah dan desa, maka diberikan seluas-luasnya pada desa untuk mengatur dan mengurus tentang desa, melalui musywarah diputuskan bahwa desa soro dimekarkan menjadi dua dengan alas an pemerataan pelayanan, pemerataan informasi dan pemerataan pembangunan disemua bidang kehidupan. Dengan dasar hukum yang ada dan hasil musyawarah seluruh masyarakat pada saat itu, maka yang semula dusun melayu berubah statusnya menjadi Desa melayu yang definitive yaitu tepatnya pada tanggal 9 November 2006, berdsarkan Surat Keputusan Bupati Bima Nomor : 711 Tahun 2006 maka diangkatlah Abdul Gani sebagai Pajabat kepala Desa Melayu sampai terpilihnya Kepala Desa Definitif yaitu Abdul Haris H, Husen, SE selaku Kepala Desa melayu Kecamatan Lambu.


Desa Soro berdiri sejak tahun 1957 dan sampai sekarang mengalami perkembangan yang cukup pesat dari segala sector yakni pertanian, nelayan, social budaya dan perekonomian. Desa Soro adalah merupakan salah satu Desa di Kecamatan Lambu yang tereletak di sebelah Timur Kabupaten Bima. Luas wilayah Desa 8.12 Ha yang terdiri dari dataran 25%, dan Perbukitan 25%. Jarak tempuh dari desa ke ibu kota kecamatan adalah 6 km atau 20 menit, sedangkan jarak tempuh ke ibu kota kabupaten 48 km atau 1,5 Jam.


Desa Soro mengalami pergantian kepemimpinana yang cukup cerdas dan terampil. Adapun nama-nama yang pernah memangku jabatan gelarang/Kepala Desa di Desa Soro adalah :

MURTADA (Gelarang)

ABDUL LATIF (Gelarang)

SYAMSUDDIN MUHAMMAD ( Kepala Desa)

SYAMUDIN EMON ( Kepala Desa)

ABDUL HADI ABDOLLAH ( Kepala Desa)

ARIFUDIN H. SYUAIB, A.Md.T ( Kepala Desa)

ABDULLAH M. AMIN ( Kepala Desa)

ABD. Hadi ABDOLLAH (Kepala Dasa Sampai Sekarang)

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat Desa Soro pada umumnya memiliki mata pencaharian yang lebih terarah pada bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Industri Kerajinan dll.


Berdasarkan registrasi kependudukan dalam aplikasi OpenSID akhir tahun 2019, Desa Soro memiliki Jumlah Penduduk 3.671 Jiwa, 946 Kepala

Berdasarkan Wilayah:

Desa Soro Memiliki 4 Dusun, 8 Rukun Warga dan 18 Rukun Tetangga dengan pembagian sebagai berikut: Wilayah Dusun: Dusun Moti, Dusun Panta Paju, Dusun Oi Wontu dan Dusun OI Ncinggi


Wilayah Rukun Warga:

RW 01, RW 02, RW 03, RW 04, RW 05, RW 06, RW 07 dan RW 08 Wilayah Rukun Tetangga:

RT 1, RT 2, RT 3, RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 8, RT 9, RT 10, RT 11, RT 12, RT 13, RT 14, RT15, RT 16, RT 17, dan RT 18


Batas-Batas sebagai berikut:

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Bugis Kec. Sape

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Laut

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Sumi Kec. Lambu

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Melayu Kec. Lambu

0 comments:


BUMDES SORO MANDIRI SIAP BERIKAN SOLUSI USAHA MASYARAKAT DESA SORO



Soro-Lambu. Selasa, 16-02-2021. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Soro Mandiri, Desa Soro, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Propinsi Nusa Tenggara Barat terus mengembangkan usaha dan bermitra. Kali ini Bumdes Soro Mandiri lakukan studi kasus di Kota Bima dan bermitra dengan pengusaha ayam petelur bahkan berencana membuat Usaha Ayam Petelur sendiri. Jelas. Ewan Setiawan, S.PT

 

Salah satu terobosan yang dilakukan oleh BUMDes Soro Mandiri adalah mencoba berkolaborasi (bermitra) dengan pengusaha ayam pertelur karena masyarakat Desa Soro sangat kreatif dalam berusaha. Mulai dari perdagangan kios sembako, perdagangan bakulan, usaha rumah tangga seperti usaha kue kering, kue basah dan kerupuk. Masyarakat Desa Soro kreatif dalam mengolah kue atau jajanan, namun mahalnya harga telur ayam membuat usaha sedikit tercekik. Dari hal ini BUMDes Soro Mandiri hadir dan siap memberikan solusi. BUMDes Soro Mandiri Mengatasi Masalah Tampa Masalah. Terang Muhammad Ikbal, S.PdI.


Peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Sebagai upaya dalam meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADES) serta Menumbuhkan Perekonomian Desa. Hal ini selaras dengan teori dalam buku Departemen Pendidikan Nasional yang berjudul “Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa”. Bahwa BUMDes dapat berfungsi mewadahi berbagai usaha yang dikembangkan di perdesaan. Oleh karena itu, didalam BUMDes dapat terdiri dari beberapa unit usaha berbeda-beda. Sebagaimana ditunjukkan pada contoh struktur organisasi BUMDes yang memiliki 3 (tiga) unit usaha yaitu Unit Perdagangan, Unit Jasa Keuangan dan Unit Produksi.


Unit usaha yang berada didalam BUMDes secara umum dapat dibedakan menjadi dua yaitu: Unit jasa keuangan, misalnya menjalankan usaha simpan pinjam dan Unit usaha sektor riil/ekonomi, misalnya menjalankan usaha pertokoan atau waseda, foto copy, sablon, home industri, pengelolaan taman wisata desa, peternakan, perikanan, pertanian, dll.

0 comments:


© Template Xscript DESAIN BY SULAIMAN OPERATOR SID DESA SORO